| Pengendara saat melintas di jalan j Jembatan Pawan 1 Ketapang yang terdampak banjir rob (MediaDialog/Jumadi Timur) |
MediaDialog.id - Sejumlah ruas jalan di wilayah pesisir Sungai Pawan dan kawasan Pantai Kabupaten Ketapang terendam banjir akibat pasang air laut yang dibarengi hujan deras, Senin (8/12/2025).
Genangan air dengan ketinggian 30 cm hingga satu meter membuat puluhan kendaraan mengalami mogok.
Dian, warga Kecamatan Delta Pawan, mengatakan banjir kali ini lebih tinggi dibanding hari-hari sebelumnya. Kondisi tersebut membuat aktivitas warga terganggu, termasuk saat berangkat kerja.
“Kami mau kerja terkendala karena motor kami mogok di Jalan Pawan Satu. Alhamdulillah tadi dibantu pihak BPBD dan Satlantas Polres Ketapang untuk dorong motor saya,” ujarnya kepada Jurnalborneo, Senin pagi.
Ia menambahkan, banjir kali ini jauh lebih parah ketimbang Sabtu dan Minggu (6–7/12/2025) dengan kedalaman air hanya sekitar 15–30 cm. “Jalan ini lebih dalam dari hari sebelumnya, akibatnya banyak motor mogok terutama kendaraan roda dua metik,” ungkapnya.
Kondisi serupa juga dialami Agus, warga Kelurahan Mulia Kerta, Kecamatan Benua Kayong, yang hendak menuju pusat Kota Ketapang melalui Jembatan Pawan V.
“Jalur menuju Ketapang makin dalam. Banyak motor mogok termasuk motor saya, Bang,” katanya sambil mendorong kendaraannya menuju bengkel.
Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sepadio telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob di wilayah pesisir Kalimantan Barat, termasuk Ketapang. Dalam siaran persnya, BMKG memprediksi ketinggian pasang air laut dapat mencapai 1,9 meter pada 8–9 Desember 2025.
Selain itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terus mengguyur wilayah Ketapang dan Kayong Utara. BMKG juga menyampaikan adanya potensi kenaikan tinggi gelombang.
“Perairan Ketapang, Kayong Utara, dan Selat Karimata bagian selatan serta utara diperkirakan mengalami kenaikan gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter,” tulis BMKG dalam rilis resminya.
BMKG mengimbau warga pesisir agar tetap waspada, terutama saat puncak pasang tertinggi yang dapat mendorong air laut masuk lebih jauh ke wilayah daratan.
“Untuk potensi banjir rob, warga diimbau meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada periode pasang maksimum,” demikian imbauan BMKG.
Masyarakat juga diminta terus memantau informasi resmi dari BMKG maupun pemerintah daerah untuk mengantisipasi potensi dampak lanjutan. (Jumadi Timur)
Trending