Ustadz Abdul Somad Singgah di Rumah Rion Sardi, Jamuan Khas Ketapang dan Wacana Tabligh Akbar 2027

Wakil Ketua Komisi III DPRD Ketapang Rion Sardi dan keluarga saat berfoto bersama Ustadz Abdul Somad (Foto Istimewa)
MediaDialog.Id - Dai kondang Ustadz Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D., menyempatkan diri bersilaturahmi ke kediaman Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ketapang, Rion Sardi yang juga bergelar Putra Penyangge Tanjungpura.

Kunjungan itu dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad usai mengisi Majlis Insan Qur’ani di Ballroom Borneo Hotel Ketapang, Sabtu (4/10/2025).

Kunjungan tersebut berlangsung penuh keakraban. Ustadz Abdul Somad disambut hangat oleh Rion Sardi bersama keluarga besarnya. Silaturahmi ini menjadi momentum penting mempererat hubungan ulama, tokoh adat, pejabat daerah, dan masyarakat Ketapang.
Penyambutan Kedatangan Ustadz Abdul Somad di kediaman Wakil Ketua Komisi III DPRD Ketapang dengan prosesi adat Melayu Ketapang (Foto Istimewa)

Sebagai penghormatan, tuan rumah menyajikan jamuan makan siang dengan menu khas Ketapang. Hidangan lokal seperti ikan salai, kerang ale-ale, asam pedas baung, gulai ikan salai, hingga lalapan daun ubi segar tersaji lengkap, ditutup dengan manisnya labu srikaya.
Ustadz Abdul Somad saat bercengkrama dengan keluarga besar Rion Sardi (Foto Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Rion Sardi menyerahkan proposal resmi terkait rencana penyelenggaraan Tabligh Akbar di Tanjungpura tahun 2027. Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi momentum kebersamaan masyarakat.

 “Kami ingin menghadirkan Tabligh Akbar 2027 di Tanjungpura sebagai ruang silaturahmi sekaligus penguatan nilai-nilai religius di tengah masyarakat. Kehadiran Ustadz Abdul Somad menjadi spirit bagi kami untuk terus membangun Ketapang yang religius, rukun, dan berbudaya,” ujar Rion Sardi.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Ketapang Rion Sardi saat memberikan cindera mata kepada Ustadz Abdul Somad (Foto Istimewa)

Silaturahmi ini menutup rangkaian agenda Ustadz Abdul Somad di Ketapang dengan penuh kesan. Pertemuan tersebut menggambarkan sinergi harmonis antara tokoh agama, adat, dan pemerintah daerah dalam membangun kehidupan beragama dan sosial yang lebih kokoh di Bumi Ale-ale. (Red)

Tinggalkan Komentar

Back Next