Tangkapan layar video yang menujukan ramainya pengunjung di wahana perosotan pelangi pada arena pasar malam di Kecamatan Air Upas, Ketapang |
Akbari menjelaskan, pihaknya langsung mengevakuasi para korban dan membawa mereka ke fasilitas kesehatan terdekat setelah kejadian. Sebagian korban kemudian dirujuk ke rumah sakit di Kota Ketapang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
" Kami akan bertanggung jawab secara penuh. Tadi para korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat, dan beberapa dirujuk ke Kota Ketapang,” ujar Akbari saat dikonfirmasi, Minggu (19/10/2025).
Menurutnya, berdasarkan laporan dari kru di lapangan, peristiwa tersebut terjadi karena wahana mengalami kelebihan beban akibat banyaknya pengunjung yang naik secara bersamaan.
" Sebenarnya wahana itu diperuntukkan untuk anak-anak, maksimal lima orang sekali main. Tapi tadi orang tua dan pendamping ikut naik, bahkan ada yang naik ke bagian tangga atas untuk mengambil foto dan video. Akibatnya, besi penyangga tidak kuat menahan beban,” jelasnya.
Ia menambahkan, antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap wahana baru tersebut membuat kru di lapangan kewalahan mengatur antrian dan jumlah pengunjung yang ingin menaiki wahana.
" Karena ini pertama kali ada di sini, pengunjung ramai sekali. Kru kami sudah memberi imbauan dan membatasi, tapi situasi sempat sulit dikendalikan,” ujarnya.
Akbari menuturkan, sebelum dibuka, pihaknya telah melakukan persiapan, uji coba, dan pengecekan wahana selama tiga hari. Selain itu, seluruh perizinan kegiatan juga telah diproses melalui pemerintah desa setempat.
Pasar malam “Indonesia Night Market” sendiri dijadwalkan berlangsung mulai 18 Oktober hingga 21 November 2025, beroperasi setiap hari mulai pukul 15.00 hingga 24.00 WIB.
" Kami sudah sering menggelar kegiatan seperti ini di berbagai daerah. Untuk kejadian di Air Upas ini, kami pastikan akan bertanggung jawab terhadap seluruh korban yang mengalami luka-luka,” tandasnya. (Red)